Honor


Familiaritas atau familiarity adalah the state of being familiar; intimate and frequent converse, or association; unconstrained intercourse; intimacy; as, to live in remarkable familiarity. 

Nah, kalo familiaritas dikaitkan dalam suatu hubungan, seperti apa hasilnya?

Seringkali rasa familiaritas membuat kita kurang atau tidak mensyukuri akan siapa yang kita miliki.

Pernah gak, suatu ketika kita kagum sama satu orang dan pengen banget kenal sama dia.. Sampai usaha segencar-gencarnya untuk bisa kenal dan deket..

At the end, kita berhasil kenal.. Saat itu perasaannya seneng banget dan bangga! 
Yeah.. Bangga!

Pasti kita bangga saat orang lain sulit banget mau kenalan sama dia sedangkan kita udah deket sama dia. Kemana-mana kita pengen bilang "gue kenal dia, gue tahu siapa dia"..

Sampai suatu ketika, kita udah tau deh semua luar dalem tentang orang tersebut.. Dan kita jadi merasa, "ternyata dia gak jauh beda dari gue ya, sama-sama manusia.. Gak istimewa-istimewa amat lah.. Gitu-gitu doank"..

Dan di lain waktu kalo orang lain bilang gini, "Wah, kamu bisa kenal sama dia? Padahal orang lain susah lho mau kenal sama dia".. Dan kita bilang "biasa aja lagi.."

Dan akhirnya yang ada, rasa hormat kita berkurang..
Saat kita menjadikan familiaritas sebagai standard untuk menghormati orang-orang yang kita kenal, maka seringkali familiaritas mengurangi rasa hormatmu..

Dan ini juga terjadi dengan Yesus..
Matius 13:54 Setibanya di tempat asal-Nya (catatan : Nazaret), Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Matius 13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Matius 13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Matius 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Matius 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Dari cerita ini, kita bisa melihat kalau Yesus tidak dianggap di kota kelahirannya.. Mereka berpikir,
"gue tau masa kecil Dia.. Orang lagi kecil tetanggaan kok.."
"gue tau bapaknya tuh cuma tukang kayu"..
"gue tau saudara-saudaranya (bahkan, sampai disebutin nama-namanya).."


Rasa hormat itu udah gak ada.. Dan karena mereka gak menghargai Yesus, maka mereka kehilangan kesempatan-kesempatan besar. Yesus tidak bisa membuat banyak mujizat dikota kelahirannya karena satu hal.. Hilangnya rasa HORMAT!

Untuk itu, coba ingat-ingat.. Kepada siapa rasa hormat kita itu hilang atau mulai berkurang cuma gara-gara kita udah kenal lama sama mereka..

Orangtua kita mungkin, saudara kita, orang disekitar kita, teman-teman kita, bahkan mungkin dengan Tuhan sendiri..
It's easy to honor those you don't know well. It's how you treat those you know the best that reflects who you are. ~Phil Drysdale 
Yeah, siapa dirimu sesungguhnya akan terlihat saat kita menghormati orang yang kita kenal dekat, bukan dengan orang yang tidak kita kenal..

Be blessed!